Dalam sebuah artikel “What is Computer Ethics” James Moors (1985), mendefinisikan Etika Komuter sebagai salah satu bagian yang terkait dengan “Policy Vacuums” dan “Conseptual Muddles” maksudnya :
· Membahas mengenai Policy Vacuums dan Conceptual Muddles
Teknologi computer memang membawa banyak isu-isu etis, social dan politik tak terduga. Kekosongan kebijakan ( Policy Vacuums ) dan kekacauan konsep ( Conceptual Muddles ) ini merupakan suatu perihal yang perlu di tinjau lebih jauh dalam implementasiannya .
Dalam beretika menggunakan computer kita perlu bijaksana menganalisis situasi dimana computer memiliki dampak dan kita perlu merumuskan dan membenarkan kebijakan untuk menggunakan mereka secara etis. Computer juga memberikan setiap individu kemampuan baru dan pada gilirannya memberi kita pilihan baru untuk bertindak, baik tidak ada kebijakan untuk melakukannya atau ada kebijakan sekalipun dlm situasi itu.
Penilaian etis tentang teknologi komputasi mungkin tampak lebih meragukan. Karena teknologi komputasi menghasilkan Kebijakan ( Policy Vacuums ) yaitu menciptakan situasi dimana tidak ada kebijakan yang ditetapkan berdasarkan adat, hukum atau agama. Kita dihadapkan dengan tugas sulit membenarkan kebijakan etis tentang aplikasi baru dari teknologi komputasi bahkan dalam masyarakat. Misalnya… haruskan seorang supervisor diperbolehkanuntuk membaca email bawahannya? Atau haruskah pemerintah diizinkan untuk menyensor intormasi di internet.
· Kesimpulan yang dapat diambil
Policy Vacuums merupakan bagian dari kebijakan dalam menggunakan computer yang tidak ditetapkan berdasarkan adat, hokum, atau agama karena Policy vacuum merupakan kebijakan yg dapat dikatakan perindividu (PRIVASI) dan banyak perusahaan IT kurang maju dikarena konsep didalam menggunakan kebutuhan tidak terkonstrol dengan rapi computer ( conceptual muddles ) yang akan berdampak semua kegiatan tersebut tidak dapat menghasilkan informasi yang diperlukan.